Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Dear Pria Takdir

Gambar
Assalamualaikum, Dear Pria Takdir... Sudah sampai dimana sekarang perjalanan kamu menemui aku? Dekat tetapi salah mengenali aku? atau jauh karena doaku masih kurang sebagai petunjuk jalan kamu menemui aku? Kamu adalah abu-abu di bayanganku yang selalu aku rindu Ratusan malam-malam yang aku tunggu hadirmu Satu dari millyaran manusia yang aku nanti hadirmu Orang asing yang selalu ada di dalam doaku Pelangi yang selalu aku nanti dalam hidupku Canda tawa yang selalu menggelitik ketidak sabaranku untuk segera menemuimu Kamu adalah penantian terindahku, pria takdirku Air mata yang selalu menguji sabarku Harapan untuk memantaskan diri bertemu denganmu Aku adalah alasan Allah menciptakan kamu Yang akan menggenapkan keganjilan di hidupmu Aku tidak sesempurna yang kamu bayangkan Aku hanyalah wanita biasa, yang masih sangat-sangat banyak belajar Tapi satu hal, aku adalah satu-satunya wanita yang selalu merayu ALLAH untuk segera di pertemukan denganmu Dear Pria Takdir, T

Ini Takdir

Gambar
Ini, takdir. Siang ini di Jakarta.... Pagi tadi, setelah selesai interview sekitar jam 10an di pondok gede. Ahh, masih terlalu pagi pikirku. Lalu ketika maticku melaju di jl. Raya pondok gede. Hmmm mendadak dejavu, kangen sama dani. Terus coba jalan ke arah rumahnya, mungkin 7 tahun yang lalu terakhir aku kerumah kamu. 2 kali nyasar dan tadi pagi nginget nginget lagi dan yayyy sampai disini. Udah sampai disitu, cuma ngeliat sekilas (wow banyak orang) akhirnya ga berani belok ke depan rumahnya jadi cuma sampe warung. Pas di warung malah entah dikira apa malah dibilang "bukannya tadi mamanya baru aja berangkat", dan gue cuma "hah?" Soalnya gue emang pake masker. Terus setelah beli minum di warung, gue nengok lagi ke gang rumahnya dan masih sama masih banyal orang dan semuanya pada nengok ke arah gue. Dan akhirnya gue memutuskan untuk ke alfamidi. Barulah berfikir kalau gue beli kue nastar terus gue titipin tetangganya ajalah. Lalu, baliklah lagi

Wanita Indonesia dan Pria Pakistan

Haloo... Kenalin nama gue Gee. Gue wanita Jawa, emm bukan Jawa tulen sih cuma nyokap bokap gue Jawa. Sama aja kan? yang penting ada keturunan jawanya hahah. Menindak lanjuti tulisan gue di blog pribadi gue yang berjudul "aku dan orang pakistan" yang mendapat respon banyak. Untuk itu gue akan menulis lagi yang baru. Banyak juga, emmm ga banyak - banyak amat juga sih, cuma ada beberapa yang memang japri ke gue entah dari facebook, email atau instagram, mereka meminta gue untuk menulis kelanjutan cerita gue sama si orang pakistan itu. Wanita Indonesia dan Pria Pakistan, gue gatau kenapa ada 1 orang Pakistan yang sangat excited banget sama gue. Tiap seminggu sekali dia pasti akan bertanya gimana kabar gue? dan oh yaa, rencana tahun depan temen Pakistan gue yang lainnya mau mampir ke Indonesia. Wahh udah siap banget jadi kang ojek nih gue heheeh. Eh iya ngomong - ngomong nih yaa gue punya banyak temen Pakistan. Meskipun gue punya temen Pakistan ini hanya ada di dunia maya aja,

Abu-Abu

Haloo... Gue lupa rasanya bahagia. Dikantor, dii rumah ketawa gue yang paling nyaring. Padahal gemaan suara tawa gue itu adalah cara gue untuk menghibur diri sendiri.Gue ngerasa hidup ini abu-abu. Abu-abu banget, gue suka ngerasa kaya ga punya tujuan hidup. Setiap dari masa lalu gue, mereka punya bahagianya masing-masing. Sedangkan gue masih sendirian, kesepian. Kata temen gue, ada saatnya kita harus menepi dalam sebuah perjalanan. Tapi iya gue bukan hanya menepi, tapi menguburkan diri bahkan menguburkan hati gue. Huhft... ketika suasana dirumah, orang-orang yang pernah singgah, semuanya berubah. Nyokap yang mendadak sakit yang membuat suasana rumah jadi beda. Gue sedih banget, gatau lagi harus curhat ke siapa?. Bukan hanya sakitnya nyokap yang gue sedihkan, tapi juga masakan dari surga nyokap. Gue kangen banget masakan nyokap itu. Sekarang bukan masakan dari nyokap yang gue dapat tiap kali pulang kerja. Tapi ngeliat nyokap yang sakit yang tiduran yang bisa gue liat saat gue pul

MengGEEma

Gambar
Haloo... Kenalin nama pena gue GEE. Menurut orang, kita harus punya nama pena. Iya harus punya nama pena, biar kalau ada orang yang baca, orang itu ingin baca karena memang menyukai karya gue... iya tulisan gue !! Bukan karena dia ingin kepo sama kehidupan gue. Kebiasaan menulis gue emang ga bisa di lepas gitu aja. Suka kangen pengen nulis banyak hal, ide-ide, tentang apa yang ada di pikiran gue. Tapi setiap kali gue ingin klik post, ahhh palingan yang baca cuma orang-orang yang kepo. Thats why gue bikin blog baru dengan nama mengGEEma. MengGEEma karena cuma di blog ini gue bisa teriak tanpa bersuara. Happy Reading... Salam -Gee